Islami

Suami Istri Harus Saling Bersikap Penuh Tanggung Jawab

Mubadalah.id – Jika modal mawadah itu untuk memperoleh energi cinta dari pasangannya, maka rahmah adalah bagaimana suami istri bertanggung jawab mengisi energi tersebut.

Seseorang tidak cukup hanya mengenali kebutuhan diri sendiri lalu menuntut pasangannya untuk memenuhinya, tetapi juga mengenali kebutuhan pasangannya lalu bersedia untuk melayani.

Kemungkinan modal mawadah akan berkurang karena suatu hal, misalnya karena seiring bertambahnya usia.

Namun, jika modal rahmah terus hidup dan dijaga oleh suami kepada istri dan istri kepada suami, maka kehangatan akan terus menyala dan menumbuhkan kebahagiaan bersama.

Sementara rahmah yang melekat pada setiap orang perlu ia hidupkan dan kuatkan. Sehingga membesar dan memompa rasa tanggung jawab untuk menghadirkan kebaikan, kehangatan, dan kebahagiaan kepada pasangan dan keluarga.

Sebagian besar kehidupan rumah tangga adalah soal tanggung jawab. Tanggung jawab ini berat dan berpotensi besar melahirkan kebosanan dan kejenuhan dalam relasi berumah tangga.

Inilah mengapa Islam memandang berpasangan atau pernikahan sebagai bagian dari ayat-ayat Allah Swt.

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

Artinya: Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya. Dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.

Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. (QS. al-Rum (30): 21).

Sebagai bagian dari Sunnah Nabi Muhammad Saw. (Shahih al-Bukhari, no. 5118), dan bisa masuk dalam kategori sebagai cara kita beribadah kepada Allah Swt.

Pernikahan banyak yang menganggap ayat Allah Swt, sunnah Nabi-Nya, dan bagian dari ibadah kepada-Nya hanya ketika ia melahirkan sikap tanggung jawab.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Perempuan (Bukan) Makhluk Domestik.

Kalau ada cupang di rawa-rawa sendirian. Bolehlah arwana menumpang berenang Kalau ada peluang kerja di Kabarwarga. Bolehlah raih kesempatan dan kirim cv sekarang

Sign up for a newsletter today!

Want the best of KWFeeds Posts in your inbox?

You can unsubscribe at any time

What's your reaction?

Leave Comment

Related Posts

Celebrity Philantrophy Amazing Stories About Stories