Wakil Presiden Ma’aruf Amin dan istri Wury Estu Handayani

Wapres RI Ke-13, Fenomena Anomali Politik Menarik

Prof. Dr. (HC) KH Ma’ruf Amin, Wakil Presiden ke-13 Republik Indonesia mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) masa jabatan 20 Oktober 2019-2024 dengan fenomena keterpilihan yang menarik. Lahir di Kota Tangerang, Banten, 11 Maret 1943. Alumni pesantren Tebuireng 1961 dan Universitas Ibnu Chaldun, Bogor, Jawa Barat, 1967. Dia mengawali karier sebagai guru di Jakarta Utara sekitar 1964 sampai 1970. Juga aktif di organisasi keagamaan dan aktif di politik sebagai Anggota DPRD DKI Jakarta dan DPR-RI dari PPP dan PKB. Hingga menjadi Ketua Umum MUI (2015-2020). Saat itu , Ma’ruf Amin dekat dengan aksi 212 dan menjadi saksi yang memberatkan Ahok.

Pada Pilpres 2019, Presiden Jokowi selaku petahana secara mengejutkan dan fenomenal memilihnya sebagai Cawapres; antara lain, diperkirakan karena pengaruhnya selaku Ketua Umum MUI berlatar NU yang memiliki kedekatan relasi dengan kelompok radikal dan intoleran, serta diharapkan untuk mendulang suara di Banten dan Jawa Barat. Namun Presiden Jokowi tidak berhasil meraih simpati dari kelompok radikal dan intoleran, dan juga kalah di Provinsi Banten dan Jawa Barat. Suatu fenomena anomali politik menarik, saat itu justru pasangan Capres/Cawapres Prabowo/Sandi dipersepsikan seolah lebih mewakili ummat Islam dibandingkan pasangan Jokowi/Ma’aruf Amin. Suatu fakta anomali politik Pilpres yang menarik.

BIODATA

Nama:

Prof. Dr. (HC) KH Ma’ruf Amin

Nama Kecil:

Ma’ruf al-Karkhi

Lahir:

Desa Kresek, Tangerang, Banten, 11 Maret 1943

Jabatan Utama:

Wakil Presiden RI Ke-13 (2019-2024)

Istri:

  • Siti Churiyah (menikah 1964; meninggal 2013)​
  • Wury Estu Handayani (menikah 2014)

Anak:

8 orang

Ayah:

Mohamad Amin

Ibu:

Maimoenah

Pendidikan:

  • Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang
  • Universitas Ibnu Chaldun, Bogor

Karier dan Organisasi:

  • Ketua Ansor, Jakarta (1964-1966)
  • Ketua Front Pemuda (1964-1967)
  • Ketua NU, Jakarta (1966-1970)
  • Wakil Ketua Wilayah NU, Jakarta (1968-1976)
  • Anggota Koordinator Da’wah (Kodi), Jakarta (1970-1972)
  • Anggota Bazis (Badan amil zakat, infaq, dan shadaqah), Jakarta (1971-1977)
  • Ketua Fraksi PPP DPRD DKI Jakarta (1971-1973)
  • Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari PPP (1973-1977)
  • Anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PPP (1977-1982)
  • Pimpinan Komisi A DPRD DKI Jakarta
  • Anggota Pengurus Lembaga Da’wah PBNU, Jakarta (1977-1989)
  • Ketua Umum Yayasan Syekh Nawawi Al Bantani (1987)
  • Katib Aam Syuriah PBNU (1989-1994)
  • Anggota MUI Pusat (1990)
  • Rois Syuriah PBNU (1994-1998)
  • Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat (1996)
  • Ketua Dewan Syariah Nasional (DSN) (1996)
  • Ketua Dewan Syuro PKB (1998)
  • Mustasyar PBNU (1998)
  • Anggota Komite Ahli Pengembangan Bank Syariah Bank Indonesia (1999)
  • Anggota MPR RI dari PKB
  • Anggota DPR dari PKB (1999-2004)
  • Ketua Komisi VI DPR RI (1999-2004)
  • Ketua Komisi Fatwa MUI (2001-2007)
  • Mustasyar PKB (2002-2007)
  • Ketua Harian Dewan Syariah Nasional MUI (2004-2010)
  • Ketua MUI (2007-2010)
  • Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
  • Penasehat Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM-PBNU)
  • Dosen STAI Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta
  • Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Kehidupan Beragama (2007-2009)
  • Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Hubungan Antar Agama (2010 – 2014)
  • Wakil Ketua Umum MUI 2014
  • Rais Aam (Ketua Umum) Syuriah PBNU (2015-2020)
  • Ketua Umum MUI (2015-2020)
  • Wakil Presiden RI (2019-2024)
  • Ketua Dewan Pempina PP Masyarakat Ekonomi Syariah (2021-2023)

Pusat Data Tokoh Indonesia